Mengapa Kita Membaca

 

Membaca adalah salah satu kegiatan yang paling mengasyikkan, lho, ET Mates. Tetapi bagi sebagian orang, membaca bisa menjadi sangat membosankan. Menurut UNESCO, rata-rata minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Padahal ada fakta menarik untuk kamu, ET Mates yaitu tujuan mengapa orang mulai membaca dan menulis, pertama kalinya, adalah untuk mendukung peradaban. Maksudnya adalah membuat cara komunikasi menjadi lebih efektif.

 

Membaca salah satu kualitas paling canggih

Sekarang, bayangkan jika tiba-tiba orang-orang di seluruh dunia tidak bisa membaca. Hal ini akan menyebabkan kekacauan besar! Orang tidak dapat mengirim email atau, lebih buruk lagi, tidak tahu bahwa sedang terjadi pandemi global. Kita bisa mengatakan bahwa membaca adalah salah satu kualitas paling canggih yang dapat dimiliki manusia. Oleh karena itu, orang yang bisa membaca mempunya privilege karena dapat berkomunikasi secara langsung dan transparan bahkan kepada orang-orang yang tinggal di belahan dunia lain.

Fakta nomor dua; dengan membaca kamu juga bisa mendengar suara-suara dari antara orang mati! Bukan berarti cerita horor, ya. Kamu tahu kisah banyak orang hebat seperti Abraham Lincoln, Putri Diana, dan RA Kartini yang hidup puluhan tahun (bahkan berabad-abad tahun) yang lalu. Cuma dengan membaca, lho, kamu bisa mengetahui dan merasakan perjuangan RA Kartini ketika harus membela hak-hak perempuan di Indonesia. Juga, kamu bisa memahami bagaimana perasaan Putri Diana tentang betapa sulitnya menjadi bangsawan.

Singkat kata, membaca adalah aktivitas membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang lain. Itulah yang terjadi setiap kali kamu menerima SMS dari sahabatmu atau orang penting lainnya. Ketika mereka mengatakan bahwa hari ini adalah hari terburuk yang pernah ada, kamu menjadi sedikit lebih berempati. Lalu kamu akan bertanya apa yang terjadi pada mereka, atau bahkan, bagaimana Anda dapat membantu. Kita sebenarnya membaca cerita hampir setiap saat, lho! Kita membaca cerita dari ibu di Whatsapp atau dari Beyonce di Twitter.

 

Membaca seperti memutar film secara langsung

Cerita adalah tentang komunikasi ya, ET Mates. Sedangkan membaca adalah empati aktif. Jadi, ketika kamu membaca tentang ibu peri yang mengganti pakaian compang-camping Cinderella menjadi gaun cantik-mahal-glamor, penulis melakukannya dengan sengaja. Penulis melakukannya supaya ceritanya memiliki kehidupan yang lebih besar dan lebih baik di kepalamu. Jadi itulah kekuatan membaca. Kamu hanya perlu membuka buku dan membuat dunia. Membaca samai seperti memutar film secara langsung di kepalamu. Tapi kamu adalah sutradara film itu sendiri. Seru banget ‘kan, ET Mates?!

Sekarang, semua orang sering bertanya, “lalu manfaat apa yang saya dapatkan dari membaca buku untuk aktivitas saya sehari-hari?” Nah, ketiga poin ini akan membuka matamu dan membuat kamu ingin segera membuka buku dan membaca; (1) dengan membaca otakmu akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan, selain kehidupanmu sendiri yang (2) membuatmu lebih peka dan penuh perhatian tentang apa yang terjadi dalam hidup ini.

 

Kesimpulan kenapa kita harus membaca

Kesimpulannya, (3) membaca secara kritis dan menyeluruh memberikanmu alat linguistik untuk bercerita secara lebih akurat dan autentik. Orang akan lebih mudah memahamimu karena kamu juga menjelaskannya dengan lebih baik. Kamu dapat memanfaatkan aspek linguistik ini saat kamu bernegosiasi dengan klien. Kamu benar-benar dapat mengaktifkan aspek linguistik yang tertanam di dalam otakmu kapanpun dan dimanapun kamu butuhkan, ET Mates. Inilah salah satu alat yang kita butuhkan dalam aktivitas sehari-hari seperti bernegosiasi, berdiskusi, dan mengusulkan ide. Sekarang kalau melihat buku di sekitarmu, yuk ambil lalu mulai dibaca. Pergilah membuat dunia baru!

Picture of Daniel Hawes

Daniel Hawes

I have a CELTA and more than 5 years of experience, most of which have been in Indonesia, where I have gained invaluable knowledge in the English teaching arena. I have taught in institutions with an incredibly high standard of teaching, which has certainly rubbed off on me. This ranges from strong learning environments for the students, to professional staffroom relationships and onto developing strong rapport with parents and clients. My teaching experience is specific to Indonesia-based learners. This gives me more than useful expertise for my new role with professional, hard working and enthusiastic Jakartans. My keen interest in Indonesian and Jakartan culture, customs, politics and so on, helps me relate to my students faster than others, academically and socially. Furthermore, I have vast experience away from teaching in the business sector, specifically in customer service, whether that be face-to-face, by email or on the telephone.

Picture of Daniel Hawes

Daniel Hawes

I have a CELTA and more than 5 years of experience, most of which have been in Indonesia, where I have gained invaluable knowledge in the English teaching arena. I have taught in institutions with an incredibly high standard of teaching, which has certainly rubbed off on me. This ranges from strong learning environments for the students, to professional staffroom relationships and onto developing strong rapport with parents and clients. My teaching experience is specific to Indonesia-based learners. This gives me more than useful expertise for my new role with professional, hard working and enthusiastic Jakartans. My keen interest in Indonesian and Jakartan culture, customs, politics and so on, helps me relate to my students faster than others, academically and socially. Furthermore, I have vast experience away from teaching in the business sector, specifically in customer service, whether that be face-to-face, by email or on the telephone.

Picture of English Today

English Today

Bringing together the most passionate and experienced English Trainers throughout Indonesia

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore
Scroll to Top
× Chat with us!